TULANG BAWANG — Nama Dr. Rustam Effendi, SE., M.Si., Akt., CA. belakangan mencuat dalam pembicaraan publik terkait rotasi pejabat daerah. Namun di luar sorotan tersebut, ada catatan panjang yang layak dikaji dari sisi profesional, Rustam merupakan salah satu birokrat yang menorehkan rekam jejak teknis dan akademik selama lebih dari dua dekade di Tulang Bawang.
Ia memulai pendidikan di SDN Gunung Katun, melanjutkan ke SLTPN Kedaton, dan SMA YP Unila, jurusan Biologi. Pendidikan tinggi ia tempuh di STIE Lampung (S1 Akuntansi), meraih Magister Akuntansi dari Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran (UNPAD), dan menyelesaikan studi doktoralnya di Universitas Gadjah Mada (UGM). Ia juga menyelesaikan Program Profesi Akuntansi di FEB Universitas Lampung (UNILA).
“Kalau kita lihat dari rekam akademiknya saja sudah jelas, beliau bukan asal ditempatkan. Karier dan pendidikannya konsisten sejak awal,” ujar Yuriko, Ketua LSM Hanuraja.
Dari Bupati Pertama Hingga Kini, Tetap di Kepercayaan Teknis Keuangan
Menariknya, Rustam dilantik pertama kali sebagai pejabat oleh Bupati Tulang Bawang pertama, H. Santori Hasan. Sejak saat itu, ia dipercaya secara berkelanjutan oleh setiap kepala daerah berikutnya. Tak berpindah arah, Rustam tetap di jalur teknis keuangan dan akuntansi pemerintahan.
Ia pernah menduduki posisi strategis seperti Kepala Bidang Pembukuan, Kepala Bidang Akuntansi dan Pelaporan, Kepala Bidang Anggaran, hingga menjabat Kepala BPKAD. Dari awal pembentukan kabupaten hingga saat ini, posisinya di bidang keuangan menunjukkan kepercayaan lintas pemerintahan.
“Bisa tetap bertahan dan dipercaya oleh beberapa kepala daerah berbeda, itu bukan soal kedekatan, tapi kemampuan teknis dan cara kerja,” kata San Jaya, Ketua IWO Tulang Bawang.
Akademisi, Pengajar, dan Penggerak Kegiatan Sosial
Di luar jabatan struktural, Rustam aktif mengajar di berbagai kampus sebagai dosen luar biasa, termasuk di Universitas Lampung. Ia juga kerap tampil sebagai pembicara dalam seminar akuntansi publik, tata kelola keuangan daerah, serta workshop terkait transparansi fiskal.
Ia dikenal membina komunitas budaya lokal dan aktif dalam kegiatan sosial, termasuk organisasi profesi dan kemasyarakatan. Rustam mengedepankan bahwa pengelolaan keuangan publik harus memahami juga konteks sosial-budaya masyarakat.
“Kami tahu banyak regulasi teknis daerah yang disusun saat beliau terlibat. Tapi yang jarang dilihat, beliau juga banyak membimbing SDM muda di dalam sistem,” tambah San Jaya.(*)